Penulis: Indah Krismaya M
Berwisata merupakan salah satu kegiatan yang sering
dilakukan oleh masyarakat dari berbagai kalangan guna mengurangi kepenatan dari
aktivitas sehari-sehari. Bahkan beberapa masyarakat menjadikan berwisata menjadi
sebuah kebutuhan yang perlu dilakukan. Kebutuhan yang diperlukan oleh
masyarakat ini menjadikan berbagai daerah berupaya untuk menonjolkan tempat
wisata di wilayah mereka guna menarik para wisatawan untuk kedaerah tersebut. Beberapa
objek wisata tersebut yang dapat menrik minat dari masyarakat dapat berupa
keindahan alam seperti pantai, gua, air terjun, maupun gunung yang ada di
wilayah mereka maupun kreativitas dari masyarakat setempat yang memiliki
keunikan dan berbeda dari daerah lain sehingga dapat menarik minat wisatawan
untuk datang kewilayah tersebut.
Salah satu tempat wisata yang saat ini sedang trend di
berbagai kalangan masyarakat adalah tempat wisata gamplong yang beralamat di
Gamplong, Sumberrahayu, Moyudan, Gamplong, Sleman, Yogyakarta. Tempat wisata
ini sangat menarik masyarakat dari berbagai kalangan baik tua maupun muda karena
objek yang ada di tempat wisata ini sedikit berbeda dengan tempat wisata di
daerah lain. Objek wisata ditempat ini menyajikan berbagai pemandangan seperti
jalanan kota tua, suasana kota pada era kolonial dengan bangunan ala-ala Eropa,
maupun suasana Kerajaan pada masa lalu. Hal ini dikarenakan studio alam
gamplong merupakan tempat yang sering digunakan oleh sutradara Hanung Bramantyo
dalam membuat berbegai karyannya seperti film Habibi Ainun 3, Sultan Agung, dan
Bumi Manusia. Bagi pembaca yang belum pernah berwisata ke tempat ini, tulisan
ini dapat menjadi referensi mengenai tempat studio wisata gamplong. Mari kita
bersama-sama melakukan tour secara virtual dengan membaca cerita saat
saya berlibur di desa wisata tersebut.
Tempat wisata Gamplong ini sendiri terletak di daerah
perdesaan, namun bagi para wisatawan yang ingin berwisata di temat ini perlu
menyediakan payung bila tiba-tiba hujan, karena tempat wisata ini bersifat outdor.
Jika ingin berwisata di tempat ini juga perlu menyediakan uang pecahan karena
wisatawan akan dimintai uang seiklasnnya baik untuk makanan ikan maupun untuk
kebersihan ditempat wisata. Jangan lupakan juga masker dan hand sanitaizer guna
melindungi diri dari berbagai penyakit terutama COVID 19 yang saat ini menjadi
masalah di berbagai negara di dunia. Objek wisata Gamplong ini sendiri
sangatlah menerapkan protocol kesehatan sesuai anjuran pemerintah. Bahkan
aturan di tempat wisata ini jika tidak menggunakan masker dan membuang sampah
secata sembarangan akan dedenda sebesar 100.000. Oleh karena itu wisatawan
diharapkan untuk tetap menggunakan maskaernya dan membuang sampah
ditematnya. Nah setelah menceritakan
sedikit mengenai apa saja yang perlu dipersiapkan saat berwisata di tempat ini,
kita akan mulai berjalan-jalan ditempat wisata ini.
Bagi para wisatawan yang berwisata ketempat ini baik
yang menggunakan mobil, motor, maupun sepeda yang akan memitipkan kendaraannya
dapat membayar dengan uang seikhasnnya. Pihak pengurus tempat wisata gamplong
tidak menetapkan berapa budget bagi pengunjung yang ingin menitipkan
kendaraan mereka. Setelah menitipkan kendaraan pengunjung langsung diarahkan
oleh petugas tempat wisata untuk mencuci tangan di tempat yang tela disediakan.
Petugas juga mengecek suhu tubuh para pengujung sesuai dengan protokol
kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Ini menunjukan bahwasannya
pihak pengurus dari tempest wisata sudah memiliki kepedulian terhadap kenyamanan
dari wisatawan yang berwisata di tempat ini.
Bagi pengunjung yang ingin menikmati berbagai objek
yang disediakan di studio wisata gamplong hanya perlu membayar 35000 dan
membayar uang seiklasnnya untuk perawatan tempat wisata. Tempat wisata ini
termasuk murah, karena para pengujung sudah dapat menikmati berbagai objek
wisata dan berfoto sepuasnya di studio wisata Gamplong. Namun bagi wisatawan
yang ingin membawa kameranya harus membayar lagi sebesar Rp 10.000. Tapi untuk
hasil yang memuaskan terutama ditempat wisata yang unik seperti di Desa Wisata
Gamplong, biaya tersebut tidak terlalu mahal bagi wisatawan.
Setelah selesai membayar beragai keperluan dan di cek
suhu tubuh, para wisatawan akan diberikan berbagai aturan mengenai apa saja
yang boleh maupun yang tidak boleh dilakukan. Seperti membuang sampah
sembarangan, tidak menggunakan masker kecuali saat berfoto, dan memindahkan
barang-barang ditempat wisata. Apabila wisatawan melanggar aturan yang telah
ditetapkan oleh pihak tempat wisatawan, akan mendaptkan sanksi seperti membayar
Rp 100.000. Tapi bagi saya pribadi kebijakan ini memang perlu diberlakukan,
terutama ditempat wisata agar wisatawan tidak sembarangan dalam membuang sampah
dan tetap mengguakan masker sesuai dengan prokes.
Kunjungan pertama bagi wisatawan setelah membayar
tiket adalah Rumah Nyai Ontosoroh. Di rumah ini kita disajikan pemandangan
dengan gaya rumah jaman dulu namun terkesan mewah, karena bentuk rumah ini
berbeda dengan rumah-rumah pada masyarakat biasannya dijaman dulu. Diluar rumah
Nyai Ontosono juga terdapat kerta kuda tanpa kuda. Para wisatawan dapat berfoto
di kereta kuda ini seakan-akan mereka menaiki kereta kuda. Setelah puas dengan
keindahan pekarangan rumah dari Nyai Ontosono, mari kita masuk kedalam rumah
mewah ini. Di dalam rumah ini kita akan disajikan barang-barang rumah tangga di
jaman dulu. Bahkan ditempat ini juga ada bumbu-bumbu dapur, buah-buahan palsu,
piring, dan barang-barang untuk makan maupun masak. Disini para wisatwan dapat
berfoto seakan-akan tengah memilih bumbu untuk masak, maupun seakan-akan sedang
makan sendiri maupun bersama keluarga. Meninggalkan dapur dari Rumah Nyai
Ontosoro kita akan naik kelantai 2 dimana disini kita bisa melihat pemandangan
dari lantai dua. Tidak hanya itu kita bisa masuk ke kamar Annelish dan kamar
dari Nyai Ontosoro. Bahkan dirumah ini kita disediakan pemandangan perpustakaan
dengan berbagai buku didalamnnya. Para wisatawan dapat dengan leluasa berfoto
ditempat ini, baik mempraktekan sedang beljar, membaca buku, maupun
berpura-pura sedang tidur dikamar ini. Di Rumah Nyai Ontosoroh kita bisa puas
untuk mengambil banyak fot dengan berbagai gaya, bahkan dengan berbagai
background sesuai keinginan mereka. Namun perlu diingat bagi para wisatawan
bahwasannya mereka tidak boleh membuang sampah sembarangan, mengubah
barang-barang yang telah ditata di tempat wisata, serta tetap sesuai dengan
protocol kesehatan dengan tetap menggunakan maskernnya.
Setelah puas jalan-jalan dan berfoto ke Rumah Nyai
Ontosoroh kita akan menuju ke tempat syuting dari Habibi Ainun 3. Ditempat ini
kita akan disajikan berbagai bangunan baik toko mainan, rumah makan, maupun
toko baju. Dipelataran bangunan tersebut juga terdapat mobil jaman dulu yang
semakin merepresentasikan bangunan jaman dulu. Nah setelah melihat pemandangan
diluar, mari kita masuk ke rumah tempat syuting Habibi Ainun 3. Saat masuk ke
gedung ini kita akan disajikan tempat seperi bar yang berisi banyak botol bekas
minuman keras. Bila para wisatawan enggan untuk meminum minuman haram tersebut
namun ingin berfoto seakan-akan sedang berada di bar dan sedang meminum minuman
haram tersebut, wisatawan dapat mencoba datang ketempat ini. Masuk lebih jauh
di gedung ini, kita akan disajikan dengan pemandangan kamar tamu dengan berbagai
foto syuting dari Habibi Ainun 3. Di foto tersebut juga disajikan beberapa
informasi bila wisatawan ingin mengetahui hal-hal yang ada saat syuting. Di
Gedung ini, lebih tepatnnya dilantai dua kita akan meliat patunng manusia dan
tabung obat-obatan yang digunakan saat syuting Habibi Ainun 3. Setelah puas
berkeliling di gedung yang berisi barang-barang untuk Syuting Habibi Ainun,
kita akan melanjutan tour ini ke gedung berikutnnya. Saya sendiri akan
selalu mengingatkan bagi ara wisatawan untuk tetap menaati protocol kesehatan
dan tidak membuang sampah sembaranagn guna kenyamanan bersama.
Setelah memasuki dua gedung sebelumnnya saat ini kita
akan memasukki gedung terahir, dimana disini kita akan melihat berbagai tempat
menarik seperti terdapat penjara di basement. Nah sebelum masuk kegedung ini
wisawan akan masuk melewati tempat kumuh, dimana tempat ini sedikit berbeda
dengan tempat disekitarnnya yang lebih tertata. Setelah itu kita masuk ke
gedung tersebut dengan disambut dengan kuda yang digunakan oleh Sutradara
Hanung Bramantyo dalam syuting Sultan
Agung. Lalu semakin masuk kedalam di gedung ini kita akan melihat barang-barang
seperti sebelumnnya. Hal ini seperti alat ketik jaman dulu dengan berbagai buku,
dimana barang-barang ini semakin menguatkan identitas ruangan tersebut
merupakan ruang belajar. Di tempat ini wisatawan dapat berfoto sepuasnnya,
namun dilarang keras untuk mengubah tatanan barang-barang ditempat tersebut.
Setelah puas di gedung tersebut kita akan menuju di basement, dimana sesuai
dengan yang saya katakana diawal paragrapf bahwasannya ditempat ini kita akan
disajikan dengan penjara yang digunakan untuk syuting oleh Sutradara Hanung
Bramantyo. Tidak hanya penjara, namun diruangan ini juga terdapat barang-barang
yang digunakan untuk mengintai musuh (CCTV) yang disertai dengan berbagai macam
pistol. Melihat barang-barang diruangan
ini menunjukan bahwasannya objek wsiata Studio Alam Gamplong dibuat oleh
Sutradara Hanung Bramantyo secara totalitas guna syuting berbagai film garapannya.
Setelah puas berkeliling dan berfoto ditempat ini, saatnya wisatwan dapat
pulang kerumah masing-masing atau melanjutkan perjalanan ke tempat
selanjutnnya. Kembali ke tempat parkir baiknnya kita menggunakan kereta yang
disediakan, daripada kita lelah berjalan kaki. Rute dari kereta ini sendiri
saat ini diperpanjang daripada sebelumnnya sampai di dekat parkir kendaraan.
Hal ini sangtlah mempermudah bagi para wisatawan yang malas untuk Kembali ke
tempat parkir kendaraan.
Setelah berjalan-jalan dan berfoto di studio alam
gamplong kita akan disambut ramah oleh pihak petugas objek wisata, karena sudah
mau datang ke tempat wisata Gamplong ini. Tindakan seperti inilah yang membuat
wisatawan merasa puas terhadap perlakuan yang dilakukan oleh petugas objek wisata.
Tempatnya yang bersih dan tidak ada sampah yang dibuang sembarangan oleh para
wisatwan juga menyebapkan tempat ini lebih nyaman dan enak untuk dipandang.
Bahkan protokol kesehatan juga sangat diutamakan ditempat ini, apabila
wisatawan tidak menaati aturan yang telah ditetapkan oleh petugas objek wisata
mereka akan ditegur oleh pengurus bahkan akan langsung didenda. Hal ini
dikarenakan di setiap sudut dari tempat wisata ini terdapat petugas yang
berjaga. Namun wisatawan tidak peru takut atau merasa tidak nyaman bila ingin
berfoto-foto, karena petugas ini sendiri hanya berjaga. Bahkan bila wisatawan
ingin bertanya-tanya para petugas ini akan menjawab dengan ramah. Hal ini
menunjukan bahwasannya ditempat wisata Studio Alam Gamplong ini wisatawan hanya
dituntut untuk menaati aturan dari tempat wisata ini, guna kenyamanan bersama.
Komentar
Posting Komentar