Indonesia merupkan salah satu negara kepulauan, dimana pulau-pulau tersebut
tersebar dari Sabang sampai Merauke.
Banyaknnya pulau di Indonesia, menjadikan negara ini memiliki kenaekaragaman
pada bentang alam, budaya, maupun kearifan lokalnya. Keanekaragaman ini
menjadikan berbagai wilayah di Indonesia sering dijadikan sebagai tujuan wisata
bagi wisatawan lokal maupun internasional karena setiap tempat memiliki keunikan
masing-masing. Bahkan pada sektor kuliner berbagai wilayah Di Indonesia juga memiliki
ciri khasnya yang berbeda dengan kuliner ditempat lain. Kuliner sendiri saat
ini telah menjadi sentral dalam perkembangan pariwisata. Para wisatawan dalam
berwisata akan memperioritaskan makanan di tempat tersebut, karena belum tentu
wisatawan akan menemukan makanan tersebut di wilayah lain. Hal ini menunjukan
bahwasannya wisatawan dalam berwisata tujuannya tidak hanya menikmati keindahan
alam yang ada, namun mereka juga dapat
mengetahui dan belajar apa saja yang ada di tempat wisata tersebut baik
pada sentral kulinernnya, kebudayaan, maupun kehidupan sosial masyarakatnnya.
Salah satu destinsi wisata di
Indonesia yang sangat diminati oleh wisatawan yang datang ke Yogyakarta adalah
Desa Wisata Gamplong yang beralamat di Gamplong, Sumberrahayu, Moyudan,
Gamplong, Sleman, Yogyakarta. Berdasarkan letak geografisnnya sendiri Desa
wisata ini berbatasan dengan Sungai Progo pada sebelah barat, sedangkan sebelat
selatan berbatasan dengan Desa Argosari, sebelah timur berbatasan dengan Desa
Sumbersari, dan sebelah utara berbatasan dengan Desa Sumberagug. Wisatawan yang
ingin berwisata di Desa ini dapat membayar seikhlasnnya sebagai tiket masuk dan
harus sesuai jam oprasional yang telah ditetapkan ditempat wisata ini yaitu jam
07.00- 17.00 WIB. Namun wisatawan yang ingin masuk ke museum yang berada di
tempat wisata ini juga diharapkan untuk menyediakan uang lebih, karena harus
membayar tiket masuk ke beberapa objek di Desa Wisata Gamplong sesuai biaya
yang telah ditetapkan.
Banyaknnya wsiatawan yang berwisata
di Desa Wisata Gamplong disebapkan tempat wsiata ini memiliki daya tarik yang
khas dan berbeda dengan tempat wisata ditempat lain. Berdasarkan website Dinas Pariwisata
Yogyakarta, bahwasannya wisatawan yang berkunjung ke Desa Wisata Gamplong pada
tahun 2018 setelah diresmikannya destinasi wisata ini sekitar 29.373 orang. Hal
ini menunjukan bahwasanya Desa Wisata Gamplong banyak diminati oleh wisatawan
sebagai tujuan wisata saat berada di Kota Yogyakarta. Hal ini dikarenakan wisatwan
yang berwisata di Desa ini akan disajikan berbagai pemandangan seperti jalanan
kota tua, suasana kota pada era kolonial dengan bangunan ala-ala Eropa, maupun suasana
Kerajaan pada masa lalu. Para wisatawan dapat berselfi baik sendiri, dengan
teman, pacar, maupun sanak saudarannya ditempat ini untuk di upload di Social
media karena tempat wisata ini sangat instagramble. Namun sayangnya wisatawan yang berwisata
ditempat ini harus sedia payung, karena tempat wisata ini bersifat outdor. Bagi
wisatawan yang ingin menjelajah dan ingin tau lebih mendalam Desa Wisata
Gamplong, penulis akan menunjukan beberapa destinasi wisata lainnya yang berada
di Desa Wisata Gamplong yaitu sebagai berikut:
Studio alam gamplong merupakan salah satu
objek wisata yang berada di Desa Wisata Gamplong Yogyakarta. Destinasi Desa
Wisata Gamplong sendiri berada di lahan seluas 2,7 hektar yang dibangun sejak Desember
2017 yang terletak kurang lebih 20 Km
dari pusat kota Yogyakarta (Purwandono, 2018).
Objek wisata ini sendiri didirikan sejak Hanung Bramantyo memproduksi film
Sultan Agung, Habibi Ainun 3 dan Bumi manusia. Setelah digunakan untuk syuting
film, set yang telah didirikan dijadikan sebagai tempat wisata baru, bahkan
tempat ini telah di resmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Juli 2018 (Ramadhian, 2019).
Setelah diresmikan, Studio Alam Gamplong menjadi ramai karena para wisawatan
banyak yang berminat untuk berwisata ke Desa Gamplong karena keunikan dari
destinasi wisata ini. Di sini para wisatawan akan disuguhkan pemandangan di era
tahun 1600-2000an. Di tempat wisata ini wisatawan juga dapat mengunjungi
berbagai tempat seperti Replika Kranggan Surabaya, Pecinan, Benteng VOC, rumah Nyai Ontosoroh dan Annelies Mallema dalam
novel bumi manusia dan Benteng zaman Belanda. Para wisatawan yang ingin masuk,
perlu untuk menyediakan beberapa uang, karena disetiap museum harus membayar
tiket masuk, seperti di Museum Bumi Manusia harus membayar Rp 10.000, Museum
Habibi Ainun Rp 5000, dan Kereta Tua Rp 5000. Uang yang telah terkumpul
digunkan untuk membersihkan dan merawat museum, agar para wisatawan puas telah
berwisata ke Studio Alam Gamplong.
Para wisatawan yang berwisata ke
tempat ini tidak hanya mendapatkan kepuasan, namun mereka juga mendapatkan
pengetahuan mengenai perfilman. Wisatawan dapat mengetahui bagaimana dalam set
perfiman terdapat detail-detail dalam pembuatnnya sehingga film yang dihasilkan
juga berkualitas. Hal ini tidak kalah jauh dengan tempat pembuatan film
Hollywood, sehingga tempat ini sering disebut mini Hollywood Indonesia.
Keunikan inilah yang menjadikan tempat wisata ini sering dikunjungi oleh
wisatawan.
2. Kerajinan
Tenun
Kerajinan tenun di Desa Wisata
Gamplong merupakan salah satu destinasi yang juga diminati oleh para wisatawan
baik lokal maupun mancanegara, karena kerajinan tenun yang berada di desa
wisata ini masih menggunakan alat tenun manual dibandingkan dengan teknologi
mesin. Kerajinan tenun di Desa Gamplong telah ada sejak tahun 1950-an dan turun
temurun dari generasi sampai ke generasi. Masyarakat di desa ini dapat
menghasilkan berbagai kerajinan seperti tas, souvenir, stagen, serbet, keray,
dan berbagai kerajinan lainnya dengan bahan baku agel, akar wangi, pandan,
enceng gondok, dan bambu. Bagi wisatawan yang berwisata di desa ini dapat
belajar cara membuat kerajinan seperti pigura, dompet, tas, dan tempat pensil.
Hal ini menunjukan bahwsannya desa
wisata Gamplong tidak hanya memberikan kepuasan secar fisik bagi wisatawan,
namun juga memberikan pengetahuan bagi wisatawan yang berwisata ditempat ini.
3. Pantai Cemplon
Pantai Cemplon adalah salah satu
objek wisata yang berada di Desa Wisata Gamplong Yogyakarta. Pantai ini
merupakan daerah konservasi guna mengurangi pengikisan yang disebapkan oleh
Sungai Progo dan dikembangkan oleh Dinas Kehutanan Kabupaten Sleman yang
bekerjasama dengan Fakultas Kehutanan UGM. Tempat wisata ini diresmikan oleh Mentri
Pariwisata dan Kebudayaan yakni Bapak I Gede Ardika pada tanggal 5 September
2004. Kuliner yang terkendal di Pantai Cemplon adalah belut goreng. Tidak
sedikit para wisatawan yang berwisata di tempat ini juga membeli belut goreng
khas dari Pantai Cemplon. Bagi wisatawan yang ingin berwisata di tempat ini dan
ingin beristirahat telah disediakan gazebo. Dari pantai ini wisatawan dapat
melihat keindahan dari sungai progo dan pantai Cemplo. Bahkan dimalam hari
terutama di malam bulan purnama keindahan pmandangan di Pantai Cemplon
sangatlah indah karena pantulan sinar bulan (kuliner asik, 2019).
4. Pasar Belik Santo Gamplong
Kuliner merupakan salah satu objek penarik
wisatawan untuk berwisata ke suatu destinasi wisata. Hal ini menjadikan
beberapa destinasi wisata membuka objek wisata kuliner, seperti yang dilakukan
oleh masyarakat Di Desa Wisata Gamplong. Pada tanggal 14 Febuari 2021 Gamplong
membuka pasar kuliner tradisional yang bernama
Pasar Belik Santo Gamplong. Pasar ini menjual berbagai makanan pasar
seperti sego liwet, gebleg, benguk, koro, mendoan dan anek minuman seperti
wedang uwuh, jae, dan dawet. Makanan yang ditawarkan oleh pasar ini menarik
banyak wisatawan baik lokal maupun mancanegara untuk datang dan berwisata ke
tempat ini (Dalban, 2021).
Berdasarkan penjelasan tersebut menunjukan bawasannya
Desa wisata Gamplong memiliki ciri khas yang dapat menarik para wisatawan untuk
berkunjung ke dsetinasi wisata ini. Para wisatawan tidak hanya disajikan dengan
pemandangan di era kolonial, namun mereka juga mendapatkan pengetahuan mengenai
industri perfilman di Indonesia. Tidak hanya itu, para wisatawan juga dapat
belajar cara membuat kerajinan tenun khas Gamplong. Mereka tidak hanya
mengamati namun langsung beljar ditempat, dimana hal ini dapat menambah
pengalaman bagi para wisatawan. Pada sektor kuliner sendiri, Desa Wisata
Gamplong belum lama ini juga membuka
jajanan pasar, yang dapat dinikmati para wisatawan.
Daftar
Pustaka
Dalban, A. (2021). Grand Opening Pasar Belik Sonto
Gamplong Raya. 14 Febuari.
http://www.sorotnuswantoronews.com/2021/02/grand-opening-pasar-belik-sonto.html
kuliner asik. (2019). Pantai Unik dengan Air Tawar di
Wisata Alam Pantai Cemplon. 3 Maret.
https://www.kulinerasik.com/2019/03/pantai-unik-dengan-air-tawar-di-wisata-alam-pantai-cemplon.html
Purwandono, A. (2018). Berkunjung ke ‘Abad 16’ di Studio
Alam Gamplong. 16 Juni. https://www.krjogja.com/wisata/jalan-jalan/berkunjung-ke-abad-16-di-studio-alam-gamplong/
Ramadhian, N. (2019). Studio Alam Gamplong di Yogyakarta,
Tempat Berburu Foto Instagramable. 29 Desember.
https://travel.kompas.com/read/2019/12/29/182000127/studio-alam-gamplong-di-yogyakarta-tempat-berburu-foto-instagramable?page=all
Komentar
Posting Komentar