Blog Archive

Labels

Labels

Laporkan Penyalahgunaan

Blogroll

About

BTemplates.com

Langsung ke konten utama

Menjelajah Desa Wisata Gamplong Yogyakarta



Penulis: Indah Krismaya M

Indonesia merupkan salah satu  negara kepulauan, dimana pulau-pulau tersebut tersebar dari Sabang sampai Merauke.  Banyaknnya pulau di Indonesia, menjadikan negara ini memiliki kenaekaragaman pada bentang alam, budaya, maupun kearifan lokalnya. Keanekaragaman ini menjadikan berbagai wilayah di Indonesia sering dijadikan sebagai tujuan wisata bagi wisatawan lokal maupun internasional karena setiap tempat memiliki keunikan masing-masing. Bahkan pada sektor kuliner berbagai wilayah Di Indonesia juga memiliki ciri khasnya yang berbeda dengan kuliner ditempat lain. Kuliner sendiri saat ini telah menjadi sentral dalam perkembangan pariwisata. Para wisatawan dalam berwisata akan memperioritaskan makanan di tempat tersebut, karena belum tentu wisatawan akan menemukan makanan tersebut di wilayah lain. Hal ini menunjukan bahwasannya wisatawan dalam berwisata tujuannya tidak hanya menikmati keindahan alam yang ada, namun mereka juga dapat  mengetahui dan belajar apa saja yang ada di tempat wisata tersebut baik pada sentral kulinernnya, kebudayaan, maupun kehidupan sosial masyarakatnnya.

            Salah satu destinsi wisata di Indonesia yang sangat diminati oleh wisatawan yang datang ke Yogyakarta adalah Desa Wisata Gamplong yang beralamat di Gamplong, Sumberrahayu, Moyudan, Gamplong, Sleman, Yogyakarta. Berdasarkan letak geografisnnya sendiri Desa wisata ini berbatasan dengan Sungai Progo pada sebelah barat, sedangkan sebelat selatan berbatasan dengan Desa Argosari, sebelah timur berbatasan dengan Desa Sumbersari, dan sebelah utara berbatasan dengan Desa Sumberagug. Wisatawan yang ingin berwisata di Desa ini dapat membayar seikhlasnnya sebagai tiket masuk dan harus sesuai jam oprasional yang telah ditetapkan ditempat wisata ini yaitu jam 07.00- 17.00 WIB. Namun wisatawan yang ingin masuk ke museum yang berada di tempat wisata ini juga diharapkan untuk menyediakan uang lebih, karena harus membayar tiket masuk ke beberapa objek di Desa Wisata Gamplong sesuai biaya yang telah ditetapkan.

            Banyaknnya wsiatawan yang berwisata di Desa Wisata Gamplong disebapkan tempat wsiata ini memiliki daya tarik yang khas dan berbeda dengan tempat wisata ditempat lain.  Berdasarkan website Dinas Pariwisata Yogyakarta, bahwasannya wisatawan yang berkunjung ke Desa Wisata Gamplong pada tahun 2018 setelah diresmikannya destinasi wisata ini sekitar 29.373 orang. Hal ini menunjukan bahwasanya Desa Wisata Gamplong banyak diminati oleh wisatawan sebagai tujuan wisata saat berada di Kota Yogyakarta. Hal ini dikarenakan wisatwan yang berwisata di Desa ini akan disajikan berbagai pemandangan seperti jalanan kota tua, suasana kota pada era kolonial dengan bangunan ala-ala Eropa, maupun suasana Kerajaan pada masa lalu. Para wisatawan dapat berselfi baik sendiri, dengan teman, pacar, maupun sanak saudarannya ditempat ini untuk di upload di Social media karena tempat wisata ini sangat instagramble.  Namun sayangnya wisatawan yang berwisata ditempat ini harus sedia payung, karena tempat wisata ini bersifat outdor. Bagi wisatawan yang ingin menjelajah dan ingin tau lebih mendalam Desa Wisata Gamplong, penulis akan menunjukan beberapa destinasi wisata lainnya yang berada di Desa Wisata Gamplong yaitu sebagai berikut:

Studio Alam Gamplong

Sumber: Pinteres

Studio alam gamplong merupakan salah satu objek wisata yang berada di Desa Wisata Gamplong Yogyakarta. Destinasi Desa Wisata Gamplong sendiri berada di lahan seluas 2,7 hektar yang dibangun sejak Desember 2017  yang terletak kurang lebih 20 Km dari pusat kota Yogyakarta (Purwandono, 2018). Objek wisata ini sendiri didirikan sejak Hanung Bramantyo memproduksi film Sultan Agung, Habibi Ainun 3 dan Bumi manusia. Setelah digunakan untuk syuting film, set yang telah didirikan dijadikan sebagai tempat wisata baru, bahkan tempat ini telah di resmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Juli 2018 (Ramadhian, 2019). Setelah diresmikan, Studio Alam Gamplong menjadi ramai karena para wisawatan banyak yang berminat untuk berwisata ke Desa Gamplong karena keunikan dari destinasi wisata ini. Di sini para wisatawan akan disuguhkan pemandangan di era tahun 1600-2000an. Di tempat wisata ini wisatawan juga dapat mengunjungi berbagai tempat seperti Replika Kranggan Surabaya, Pecinan, Benteng VOC, rumah  Nyai Ontosoroh dan Annelies Mallema dalam novel bumi manusia dan Benteng zaman Belanda. Para wisatawan yang ingin masuk, perlu untuk menyediakan beberapa uang, karena disetiap museum harus membayar tiket masuk, seperti di Museum Bumi Manusia harus membayar Rp 10.000, Museum Habibi Ainun Rp 5000, dan Kereta Tua Rp 5000. Uang yang telah terkumpul digunkan untuk membersihkan dan merawat museum, agar para wisatawan puas telah berwisata ke Studio Alam Gamplong.

            Para wisatawan yang berwisata ke tempat ini tidak hanya mendapatkan kepuasan, namun mereka juga mendapatkan pengetahuan mengenai perfilman. Wisatawan dapat mengetahui bagaimana dalam set perfiman terdapat detail-detail dalam pembuatnnya sehingga film yang dihasilkan juga berkualitas. Hal ini tidak kalah jauh dengan tempat pembuatan film Hollywood, sehingga tempat ini sering disebut mini Hollywood Indonesia. Keunikan inilah yang menjadikan tempat wisata ini sering dikunjungi oleh wisatawan.

 

2.      Kerajinan Tenun

Sumber: intisari online

Kerajinan tenun di Desa Wisata Gamplong merupakan salah satu destinasi yang juga diminati oleh para wisatawan baik lokal maupun mancanegara, karena kerajinan tenun yang berada di desa wisata ini masih menggunakan alat tenun manual dibandingkan dengan teknologi mesin. Kerajinan tenun di Desa Gamplong telah ada sejak tahun 1950-an dan turun temurun dari generasi sampai ke generasi. Masyarakat di desa ini dapat menghasilkan berbagai kerajinan seperti tas, souvenir, stagen, serbet, keray, dan berbagai kerajinan lainnya dengan bahan baku agel, akar wangi, pandan, enceng gondok, dan bambu. Bagi wisatawan yang berwisata di desa ini dapat belajar cara membuat kerajinan seperti pigura, dompet, tas, dan tempat pensil. Hal ini menunjukan  bahwsannya desa wisata Gamplong tidak hanya memberikan kepuasan secar fisik bagi wisatawan, namun juga memberikan pengetahuan bagi wisatawan yang berwisata ditempat ini.

3.      Pantai Cemplon

Sumber: kulinerasik

Pantai Cemplon adalah salah satu objek wisata yang berada di Desa Wisata Gamplong Yogyakarta. Pantai ini merupakan daerah konservasi guna mengurangi pengikisan yang disebapkan oleh Sungai Progo dan dikembangkan oleh Dinas Kehutanan Kabupaten Sleman yang bekerjasama dengan Fakultas Kehutanan UGM.  Tempat wisata ini diresmikan oleh Mentri Pariwisata dan Kebudayaan yakni Bapak I Gede Ardika pada tanggal 5 September 2004. Kuliner yang terkendal di Pantai Cemplon adalah belut goreng. Tidak sedikit para wisatawan yang berwisata di tempat ini juga membeli belut goreng khas dari Pantai Cemplon. Bagi wisatawan yang ingin berwisata di tempat ini dan ingin beristirahat telah disediakan gazebo. Dari pantai ini wisatawan dapat melihat keindahan dari sungai progo dan pantai Cemplo. Bahkan dimalam hari terutama di malam bulan purnama keindahan pmandangan di Pantai Cemplon sangatlah indah karena pantulan sinar bulan (kuliner asik, 2019).

4.      Pasar Belik Santo Gamplong




  Sumber: Beliksonto

Kuliner merupakan salah satu objek penarik wisatawan untuk berwisata ke suatu destinasi wisata. Hal ini menjadikan beberapa destinasi wisata membuka objek wisata kuliner, seperti yang dilakukan oleh masyarakat Di Desa Wisata Gamplong. Pada tanggal 14 Febuari 2021 Gamplong membuka pasar kuliner tradisional yang bernama  Pasar Belik Santo Gamplong. Pasar ini menjual berbagai makanan pasar seperti sego liwet, gebleg, benguk, koro, mendoan dan anek minuman seperti wedang uwuh, jae, dan dawet. Makanan yang ditawarkan oleh pasar ini menarik banyak wisatawan baik lokal maupun mancanegara untuk datang dan berwisata ke tempat ini (Dalban, 2021).

Berdasarkan penjelasan tersebut menunjukan bawasannya Desa wisata Gamplong memiliki ciri khas yang dapat menarik para wisatawan untuk berkunjung ke dsetinasi wisata ini. Para wisatawan tidak hanya disajikan dengan pemandangan di era kolonial, namun mereka juga mendapatkan pengetahuan mengenai industri perfilman di Indonesia. Tidak hanya itu, para wisatawan juga dapat belajar cara membuat kerajinan tenun khas Gamplong. Mereka tidak hanya mengamati namun langsung beljar ditempat, dimana hal ini dapat menambah pengalaman bagi para wisatawan. Pada sektor kuliner sendiri, Desa Wisata Gamplong  belum lama ini juga membuka jajanan pasar, yang dapat dinikmati para wisatawan.

 

 

 

Daftar Pustaka

Dalban, A. (2021). Grand Opening Pasar Belik Sonto Gamplong Raya. 14 Febuari. http://www.sorotnuswantoronews.com/2021/02/grand-opening-pasar-belik-sonto.html

kuliner asik. (2019). Pantai Unik dengan Air Tawar di Wisata Alam Pantai Cemplon. 3 Maret. https://www.kulinerasik.com/2019/03/pantai-unik-dengan-air-tawar-di-wisata-alam-pantai-cemplon.html

Purwandono, A. (2018). Berkunjung ke ‘Abad 16’ di Studio Alam Gamplong. 16 Juni. https://www.krjogja.com/wisata/jalan-jalan/berkunjung-ke-abad-16-di-studio-alam-gamplong/

Ramadhian, N. (2019). Studio Alam Gamplong di Yogyakarta, Tempat Berburu Foto Instagramable. 29 Desember. https://travel.kompas.com/read/2019/12/29/182000127/studio-alam-gamplong-di-yogyakarta-tempat-berburu-foto-instagramable?page=all

 

           

 

           

             

 

Komentar