Blog Archive

Labels

Labels

Laporkan Penyalahgunaan

Blogroll

About

BTemplates.com

Langsung ke konten utama

Kenapa Gamplong Disebut Mini Hollywoodnya Indonesia?

 



Sumber: Jogjakita.co.id

 Penulis: Muftikhatul Muna

   Tidak sedikit masyarakat kita menjuluki studio Alam Gamplong sebagai Mini Hollywoodnya Indonesia. Apakah kalian tau seperti apa Hollywood itu?, dan mengapa Studio Alam Gamplong disebut Mini Hollywoodnya Indonesia?.

    Hollywood merupakan suatu wilayah bagian tengah  Kota Los Angeles, California, Amerika Serikat. Di dalamnya terdapat beberapa studio film ternama seperti Walt Disney Studios, 20th Century Fox, Paramont Picture, Warner Bros, Universal Pictures, dan Columbia Pictures. Nama-nama tersebut akan selalu kita temukan ditayangan awal ketika kita menonton film-film barat baik melalui bioskop maupun media lainnya. Film-Film yang diproduksinya menjadikan Hollywood semakin dikenal banyak masyarakat, bahkan dijadikan kiblat perfilman dunia maupun standar kualitas film di dunia. Ketenaran film-film hollywood tidak hanya beasal dari pola pemikiran para produser filmnya, namun mengenai strategi mereka yang mampu memberikan film-film yang sangat menarik pehatian penonton, baik dari segi cerita, alur, setting backround bahkan perekamannya. Menurut (Ibbi, 2013) hal tersebut terjadi karena pada  awal sejarah berdirinya Hollywood telah mampu mengembangkan pemahaman globalisasi yang lebih baik dibandingkan produsen film lainnya. Beberapa contoh negara yang mengadopsi Hollywood diantaranya China, Hongkong, India (Bollywood),  dan  Nigeria (Nollywood). Aspek-aspek yang mereka tiru dari Hollywood ini berupa alur cerita, adegan-adegan romance  khas barat, maupun dari studio atau latar tempatnya. Sebagai contoh India, memiliki studio yang cukup mirip dengan Hollywood yakni S.J Studios dimana pantung-patung yang ada di sana mirip dengan konsep yang ada di Hollywood boulevard.  

Tidak hanya dari segi perfilmnya, studio-studio di wilayah Hollywood juga menjadi tempat pariwisata global favorit wisatawan Dunia. Diantaranya

1.      Walt Disney Studios

sumber: dlp.info

Walt Disney Production merupakan studio film bergenre anak-anak ini ternyata memberikan berbagai fasilitas hiburan selain karya-karya filmnya seperti  Micky Mouse, Cinderella, Finding Nemo, The Lion King, dan sebagainya. Fasilitas tersebut berupa taman hiburan, taman keluarga yang dilengkapi pertunjukkan tokoh-tokoh dari film-filmnya, seperti drama musikal live, fashion show, meet and great, bahkan dinner maupaun lunch bersama tokoh yang diidolakan.

 

2.      20th Century Fox

sumber:voanews.com

   

     Studio prodution dari film “Titanik”,film terlaris sepanjang masa yang mencapai ribuan miliar pemasukan hingga tahun 2017. Dilansir dari Britannca.com studio ini merupakan bagian dari kepemilikan Disney Company. Tentu studio ini juga dapat dikunjungi dan dapat kita nikmati ketika kita berkunjung ke Walt Disney Producstion.

3.      Warner Bros

sumber: theblondeaboard.com

    Studio ini merupakan studio pembuatan film Harry Potter, semua orang tentu tidak asing dengan cerita, film  hingga tokoh-tokoh Harry Potter yang sangat menabjubkan ini. Tidak berbeda dengan Disney, di sini kita dapat berkunjung untuk melihat tempat-tempat syuting film Harry poter seperti  hingga mempelajari bagaimana proses editing atau proses menghidupkan mahluk-makhluk ajaib ke  layar. Selain itu kita dapat berwisata kulinar ala Hongwarts school hingga berbelannja segala macam kostum hingga pernak-pernik khas Harry potter.

     Beberapa studio diatas adalah gambaran studio terbaik yang dapat kita nikmati di Hollywood. Ketenaran Hollywood sebagai pusat wilayah studio hiburan yang menakjupkan di Dunia itupun kemudian menarik negara lain untuk turut membangun Mini hollywood di negaranya contohnya Spanyol, India, The Hobbiton Selandia, dan sebagainya. Begitupun studio alam Gamplong yang digunakan Oleh Sutradara Indoensia Hanung Bramantyo dalam film-filmnya seperti Sultan Agung, Habibi Ainun 3, Bumi Manusia. Studio Alam gamplong yang diinisiasi  oleh pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo berusia 91 tahun yang ingin menyumbangkan film untuk negaranya. Studio ini kemudian dibangun hingga pada akhirnya Studio Ini di hibahkan untuk masyarakat Gamplong untuk di jadikan sebagai tempat wisata edukasi perfilman. Di sini gamplong memafasilitasi masyarakat dengan spot-spot foto unik dengan nuansa kolonial hingga menyewakan kereta mini di sana. Pada waktu-wkatu tertentu Studio alam gamplong juga membuka akses kepada masyarakat untuk menyaksikan proses syuting film yang ada disana. Konsep hingga sejarah yang cukup mirip dengan Hollywood inilah kemudian Gamplong disebut-sebut sebagai Mini Hollywoodnya Indonesia.

 

Referensi

Ibbi, A. A. (2013). Hollywood The American Image and The Global Film Industry. CINEJ CINEMA, 94-106. doi:10.5195/cinej.2013.81

 

 

 

 

Komentar